Biro Kajian dan Gerakan - PMII Rayon Psikologi dan Kesehatan

Dalam tubuh organisasi PMII Rayon Psikologi dan Kesehatan, Biro Kajian dan Gerakan memegang peranan penting sebagai pendorong dinamika intelektual dan gerakan sosial. Biro ini menjadi ruang strategis bagi kader untuk mempertajam nalar kritis, memperluas wawasan, dan menghidupkan tradisi keilmuan yang menjadi salah satu pilar utama gerakan mahasiswa. Melalui biro inilah semangat berpikir dan bergerak menjadi satu kesatuan yang terus dirawat dan dikembangkan dalam konteks ke-PMII-an maupun kehidupan kampus.

Biro Kajian dan Gerakan bertugas menyusun dan mengelola program kerja yang berorientasi pada penguatan keilmuan kader. Tidak hanya terbatas pada ruang kelas atau kajian akademik formal, biro ini juga menjembatani kader untuk memahami isu-isu sosial, politik, budaya, serta realitas masyarakat secara luas. Dengan begitu, kader tidak hanya cakap dalam teori, tetapi juga tangguh dalam membaca realitas dan tanggap dalam menyikapi berbagai dinamika sosial yang berkembang di sekitar mereka.

Salah satu kekhasan dari biro ini adalah kemampuannya dalam menggabungkan pendekatan kajian umum dengan pendekatan yang bersifat kekhususan fakultatif. Artinya, selain mengangkat isu-isu besar yang sedang menjadi perbincangan publik secara nasional maupun global, Biro Kajian dan Gerakan juga memberi perhatian khusus terhadap isu-isu yang berkaitan dengan bidang ilmu psikologi dan kesehatan. Hal ini menjadi pembeda yang menjadikan kajian di Rayon Psikologi dan Kesehatan lebih relevan dan kontekstual bagi kadernya.

Melalui diskusi, seminar, bedah buku, hingga advokasi berbasis kajian, Biro Kajian dan Gerakan menjadi motor penggerak nalar kritis dalam Rayon Psikes. Di tengah arus pragmatisme dan apatisme yang semakin menjamur di kalangan mahasiswa, keberadaan biro ini menjadi ruang yang menyegarkan dan menantang untuk terus berpikir, berdialektika, dan membangun kesadaran kolektif. Dengan landasan ilmu yang kuat, gerakan akan memiliki arah dan kedalaman—itulah peran vital yang diemban oleh Biro Kajian dan Gerakan.

Post a Comment